Friday, April 12, 2013

Terima Kasih

Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang salah satu pikiran yang harus dihapus dalam otak kita. Pikiran ini seperti sebuah noda hitam yang kecil tapi sangat sulit dihilangkan, dan pikirna ini akan mampu mengurangi kebahagiaan kita dan membuat hidup tidak tenang jika kita masih memeliharanya dalam hati. Dia adalah 'mengharapkan ucapan terima kasih' dari orang lain. 

Perasaan ini sangat halus, dan seringkali tidak terasa. Ketika kita selesai membantu seseorang, kemudian orang tersebut bilang terima kasih, kita akan senang mendengarnya. Namun ketika orang tersebut bahkan tidak melihat kita, dan sama sekali tidak memberikan ucapan terima kasih, kita jadi dongkol dan bete sendiri.  Padahal sejak awal kita niatnya pengen ikhlas, tapi mendapat perlakuan yang seperti itu, membuat kita sedikit gusar. Nah, artinya perasaan itu memang sangat halus dan sangat tidak terasa, namun dampaknya besar bagi jiwa.

Tuhan menciptakan manusia dan terus memberikan kasih sayangNya. Namun setelah mendapatkan nikmat, manusia akan lupa darimana nikmat itu dan siapa yang telah memberikannya nikmat. Mereka malah menggunakan segala kenikmatan tersebut untuk berbuat dosa. Namun ketika mereka dalam kesusahan, barulah mereka ingat dari siapa sebenarnya kenikmatan itu. Bayangkan, kepada Tuhannya saja mereka seringkali lupa berterima kasih, apalagi cuma kepada kita cuma manusia biasa, yang juga punya banyak salah.

Ternyata, penyakit seperti itu adalah penyakit yang umum diderita manusia di dunia. Mereka seringkali melupakan siapa yang telah membantunya, bahkan sering membalasnya dengan hal yang tidak pantas, atau malah bersikap buruk terhadap orang yang telah membantunya. Ini wajar sekali.

Cerita tentang seorang ibu, yang telah melahirkan anaknya, menyusuinya, merawat, dan membesarkan anak tersebut dengan penuh kasih sayang. Dan ketika anak tersebut sudah tumbuh besar dan dewasa, dia malah sering membentak dan melukai hati sang ibu. Dan cerita ini sangat banyak kita temui di seluruh dunia.

Namun apa yang dilakukan ibu tersebut? Seorang ibu akan terus menyayangi dan mencintai buah hatinya meski bagaimanapun perlakuan anaknya padanya. Meski hanya lewat doa, dia akan tetap menyayanginya, tanpa mengharapkan balasan apapun dari anaknya, malah dia selalu berharpa anaknya bis aterus berbahagia.

Itulah sebenarnya yang harus kita lakukan, memberi dan terus memberi, membantu dan terus membantu, dan jangan pernah mengharap balasan apapun dari orang lain. Terus berbuat baik, terus melakukan hal bermanfaat, tanpa mengharap pujian ataupun ucapan terima kasih dari orang. Namun berbuatlah tulus, ikhlas karena Tuhan. Jika memang ingin mengharap balasan, berharaplah HANYA pada Tuhan, bukan pada manusia. 

Lupakan kebaikan kita kepada orang lain, ingatlah kebaikan orang lain kepada kita.

Mulai sekarang, mari kita benahi lagi, dan kita bersihkan sedikit demi sedikit penyakit ini, agar kita bisa menjadi menusia yang lebih tulus, dan kita akan lebih mudah untuk berbahagia.

Semoga bermanfaat, dan tetap positif...:)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...