Tuesday, April 9, 2013

Mengobati Kekecewaan

Pernah kah kita mengalami kekecewaan? Dikecewakan oleh teman, kecewa dengan pencapaian yang didapat, dan kecewa akan masa lalu yang suram. Kekecewaan itu kemudian tumbuh menjadi kekesalan dan ketidakbahagiaan, kemudian kita akan mempunyai seribu alasan untuk menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, dan akhirnya kita merasa terusik dan tak pernah bisa tenang.

Ada seorang perempuan, dia menyukai seorang laki-laki, kemudian mereka menjadi semakin dekat. Mereka kemudian sering menghabiskan waktu berjalan-jalan, ngobrol, dan melakukan banyak aktivitas. Namun setelah beberapa bulan, perempuan ini merasa tidak puas, dia merasa laki-laki ini tidak bisa lagi menjadi pendampingnya, dia merasa kecewa dengan laki-laki itu dan akhirnya meninggalkannya.

Banyak hal, banyak orang seringkali mengalami hal di luar dugaan, mendapatkan apa yang tidak sesuai rencana, atau bahkan tidak mendapatkan hasil apapun. Dan akhirnya mereka kecewa. Mereka tidak pernah tahu bahwa sumber dari rasa kecewa ini bukan karena orang lain atau pihak luar, namun kekecewaan timbul dari dirinya sendiri.

Terlalu berharap, adalah hal yang memicu kekecewaan. Seseorang yang terlalu berharap bahwa pasangannya akan mampu membahagiakan dia, kemudian suatu hari terjadi maslah, sehingga orang tersebut menjadi kecewa dan menyalahkan pasangannya. Padahal, tidak ada yang lebih patut untuk disalahkan kecuali diri kita sendiri. Kenapa kita terlalu berharap pada hal yang tidak pasti? Kenapa kita terlalu berharap pada orang lain?

Hal selanjutnya yang membuat kekecewaan adalah kurangnya penerimaan dalam diri. Ketika sudah berusaha sekuat tenaga, mengorbankan pikiran dan tenaga, namun apa yang terjadi tidak berjalan sesuai rencana, atau mendapatkan hasil yang tidak maksimal, hal ini akan membentuk kekecewaan, jika kita tidak memiliki rasa menerima, kemampuan menerima apa yang kita dapatkan, kemampuan mensyukuri apa yang telah kita miliki, bukan menggebu mencari apa yang belum dipunyai.

Saat terjadi kekecewaan, ingatlah, apakah kita terlalu berharap? Ingatalah bahwa jangan pernah berharap terlalu besar pada orang lain, karena segalanya masih belum pasti, sebaliknya, berusaha lah mewujudkannya sendiri, berjuang dan bersabar, dan selalu persiapkan diri untuk menerima kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Maka saat hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan, kita sudah siap mental untuk menghadapinya, dan kita tidak lagi merasa kecewa. 

Kadang, kertika kita kecewa, kita menjadi buta, menggerutu, tak dapat menerima hasilnya, bahkan kita akan lupa untuk bersyukur, kita tak ingat lagi bahwa kita telah mendapatkan dan telah memiliki semua yang kita butuhkan. Ingatlah, meski tujuan tak seperti yang diharapkan, tapi kita telah bisa belajar, kita telah mendapatkan hal baru, teman baru, bahkan ilmu baru. Di samping itu, kita masih memiliki banyak hal yang bisa disyukuri, kita masih memiliki tubuh, kesehatan, keluarga, makanan, dan segala yang kita butuhkan, yang di luar sana masih banyak orang tidak mampu mendapatkannya. Lantas kenapa mesti kecewa?

Yang seringkali dilupakan adalah, bahwa apapun hasil dari usaha kita, makan itu adalah yang tebaik untuk kita saat itu, hanya saja kita sering tidak menyadarinya. Kadang yang terlihat buruk bagi kita, adalah yang terbaik, dan apa yang terlihat baik, mungkin bisa membahayakan kita. Makanya sudah sering saya dengar, bahwa manusia hanya bisa berusaha, namun hasil ada di tangan Tuhan. Setelah berusaha, serahkan semua hasilnya pada Yang Maha Tahu, yang akan tehu hasil apa yang terbaik untuk kita. Maka hati akan siap dan akan tenang, apapun yang terjadi.

Kekecewaan bukan berasal dari luar, tapi dari diri kita sendiri. Begitu juga kebahagiaan, tidak ada yang bisa membuat kita bahagia kecuali diri kita masing-masing. Silakan diputuskan sendiri, ingin memilih kecewa atau bahagia.

Tetap positif dan buat hari ini menyenangkan ^^

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...