Monday, April 1, 2013

Kelembutanmu

Dari zaman dulu sampai sekarang, selalu ada yang namanya hal positif dan negatif, yang baik dan buruk, dan yang keras dan lembut. Keduanya bisa saling melengkapi dan mewarnai hidup ini.
Namun coba kita lihat sejenak, sbetapa banyak kekerasan terjadi di dunia ini, betapa banyak anak kejahatan yang mengotori bumi yang indah ini, serta betapa banyak kerusakan yang telah terjadi.
Kira-kira, apa sih penyebabnya? Salah satunya adalah karena hilangnya kelembutan dalam jiwa, sehingga jiwa pun dipenuhi dengan kekerasan. Kelembutan tidak akan bisa menyatu dengan kekerasan dalam satu jiwa, maka kita harus memilih.
Kekerasan itu bisa saja dimulai dari para orang tua yang mendidik dan membesarkan anaknya dengan keras, tanpa diimbangi dengan pemberian kasih sayang dan kelembutan. Selain itu, lingkungan yang penuh kekerasan juga mampu memicu timbulnya kekerasan pada hati anak tersebut. Akhirnya, ketika beranjak remaja dan dewasa, jiwa keras tersebut berontak dan membuat segalanya menjadi penuh kekerasan.
Tuhan Maha Lembut, dan tidak pernah menyarankan sedikitpun bagi hambaNya untuk melakukan tindak kekerasan. Lihatlah kumpulan lebah yang makan dari sumber yang baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Mereka tidak pernah merusak bunga yang mereka singgahi, malah mereka memberikan manfaat padanya. Itu karena Tuhan memberikan kelembutan pada geraknya, yang tidak akan diberikan pada kekerasan.
Tutur kata yang lembut, senyum yang tulus, dan perilaku yang penuh sopan santun, itulah sifat tuntunan kita, nabi kita. Dan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang istimewa. Yang dihormati, dan disegani orang sekitarnya, karena kelembutannya
Kelembutan mampu melunakkan hal yang paling keras sekalipun, hati yang sudah membatu sekalipun, karena kelembutan merubah dengan pelan, tapi pasti.
Sebagai manusia, mari kita bertutur kata yang lembut, memberikan senyum paling tulus, dan bertindak dengan sopan santun. Sebagai teman, saling bertegur sapa dengan halus, menasihati dengan baik, dan berdiskusi dengan penuh ketenangan. Dan sebagai orang tua, mari kita didik anak-anak kita dengan kasih sayang, kelembutan, dan rasa cinta yang sebesar-besarnya (e atapi saya belum punya anak sih), karena segala yang kita lakukan sekarang, merupakan sebab, yang akibatnya akan kita rasakan sendiri nantinya.
Tetap jadi manusia istimewa yang menjalankan ibadah dengan niat terbaik, menjadikan segalanya positif, dan selalu memiliki akhlak yang patut ditiru putra putri kita nantinya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...