Thursday, December 9, 2010

Buah Keikhlasan

Sebelumnya, alangkah baiknya kita coba untuk sejenak kita merenungi kisah ini,
Seorang petani, akhirnya berhasil memanen banyak sekali singkong dari ladangnya. Dia merasa sangat bersyukur sehingga dia ingin menyedekahkan sebagian dari hasil panennya kepada tetangganya, termasuk kepada seorang kyai besar di desanya.
Pagi-pagi dia berangkat ke rumah kyai itu membawa sekarung singkong. Dalam perjalanannya, dia bertemu dengan seorang temannya, temannya itu pun menyapa,”Mau dibawa kemana singkong sebanyak itu?”, dia pun menjawab,”Kerumah kyai, aku mau berterima kasih buat doanya.”
Sesampainya di depan rumah kyai, ”Assalamu’alaikum”, dia memanggil, kemudian keluarlah pak kyai tersebut, ”Wa’alaikumsalam... ada apa nak? Silakan masuk”, mereka pun duduk di ruang tamu,“Ini pak yai, karena panen tahun ini hasilnya melimpah, saya bermaksud memberikan sebagian hasil panennya kepada njenengan pak yai, selain itu, ini juga sebagai ucapan terima kasih atas doanya njenengan, sehingga panennya bisa melimpah” sambil dia memberikan sekarung singkongnya pada pak kyai,”Wah, kok repot-repot toh nak, sampe bawa seberat ini,,,”, ”Gak papa pak kyai, saya ikhlas, saya senang sekali kalau pak kyai bisa menerima sedikit pemberian saya ini”, pak kyai menjawab,”ya sudah, ini saya terima dengan ridho, semoga Allah selalu melimpahkan rezekinya kepadamu dan keluargamu...”
“Amin,,,,terima kasih pak kyai, saya pamit pulang dulu”, ”tunggu sebentar”, cegah pak kyai,”Dek,,,,”, ternyata pak kyai memanggil istrinya, dan berkata, “Tolong ambilkan seekor kambing di kandang ya”, lantas istrinya pergi mengambil kambing itu, petani itu bertanya-tanya, sebelum sempat bertanya, pak kyai berkata, “Nanti kalo pulang, kamu bawa kambing itu ya...” sambil tersenyum ikhlas, petani itu menjawab, “waduh pak kyai, saya bener-bener tidak mengharapkan apa-apa, saya ikhlas pak, saya juga ngrasa gak enak, masa’ saya hanya memberi singkong, tapi pak kyai memberi saya kambing, gak usah pak kyai..”, dengan wibawanya, pak kyai menjawab, “tadi km ikhlas memberikan singkong itu, dan saya terima, sekarang saya ikhlas memberikan kambing itu sebagai sedekah juga, jadi, kamu harus menerimanya”, alangkah senangnya hati petanu tersebut, “terima kasih banyak pak kyai, terima kasih,”
Setelah pamit, dia pulang dengan membawa kambing tersebut. Di tengah perjalanannya, dia bertemu lagi dengan temannya, “Waw, kambing siapa itu?” “Ini saya tadi diberi sama pak kyai setelah saya memberikan singkong saya.” Kemudian temannya berkata ”Kalau begitu, saya juga mau kesana ah, membawa kambing, siapa tahu nanti dikasih sapi sama pak kyai”
Pemuda itu bergegas pulang dan segera mengambil salah satu kambing terbaiknya, sorenya, dia membawanya ke rumah pak kyai, “Assalamu’alaikum” “Wa’alaikumsalam, ada apa nak? Maaf, saya lagi agak gak enak badan, hari ini ada banyak sekali tamu,” “Ini pak kyai, saya mau memberi kambing ini kepada pak kyai, tolong diterima pak kyai, saya ikhlas,,,” “Iya, terima kasih ya, saya terima kambingnya, semoga amal km diterima oleh Allah y nak..” Pemuda itu bingung, karena pak kyai tek kunjung mengambilkan sapi yang dia inginkan, dan pak kyai bertanya lagi, “ada apa lagi nak?” “anu, anu pak” pak kyai langsung menjawab “ow, saya mengerti, tunggu sebentar ya...” pak kyai kemudian masuk ke dalam, alangkah senangnya hati pemuda itu, keinginannya akan mendapatkan sapi akan segera dia dapat.
Kemudian pak kyai keluar dengan membawa sebuah karung dan berkata, “Ini nak, saya sedang ada banyak singkong hari ini, saya berikan ini kepada km, tolong diterima ya...” Bingung, kecewa, menyesal, dia sambil menerima dan berkata, “I, iya pak kyai, terima kasih, saya pamit pulang dulu” akhirnya dia pulang hanya dengan membawa sekantung singkong.
Inilah buah dari keikhlasan, jika kita bisa ikhlas dengan apa yang kita katakan dan lakukan, jika kita bisa ikhlas dengan nikmat dan musibah yang Allah ujikan, jika kita mampu ikhlas dengan sejarah masa lalu dan gambaran masa depan, dan jika kita bisa ikhlas memaafkan kesalahan dan mohon maaf atas kekhilafan, maka Allah akan ikhlas pada kita, Allah akan semakin sayang kepada kita, dan Allah akan ridho kepada kita.
Memang sulit untuk melakukannya, akan banyak sekali tantangan dan rintangan yang menghalangi kita di depan, mulai iming-iming duniawi seperti harta, tahta, wanita, ataupun mertua :D ataupun karena harga diri, keegoisan, ataupun kesombongan, yang mampu merusak semua kebaikan yang kita lakukan.
Tapi bukan tidak mungkin untuk menjadi ikhlas, mulailah dengan menata niat kita, setiap nafas, setiap gerak tubuh, setiap langkah, sampai pada setiap perbuatan besar kita, niatkan hanya untuk beribahdah pad Allah, natkan hanya untuk mencari ridho Allah, sedikit demi sedikit, dengan tekad yang kuat, kita pasti bisa.
Saling mengingatkan antara sesama muslim akan keikhlasan ini, saling mengingatkan dalam beramal shalih dan dalam kesabaran, semoga kita semua bisa menjadi manusia terbaik yang benar-benar bisa memegang amanah sebagai khalifah yang ditunjuk oleh Allah membawa kebaikan den kedamaian..:)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...